EVALUASI KEBERHASILAN PERAWATAN JARINGAN PERIODONTIUM
Evaluasi keberhasilan perawatan periodontal kadang-kadang agak sukar diketahui secara klinik maupun eksperimental. Keberhasilan perawatan dapat dilihat secara klinis, radiografis,
tindakan bedah, atau secara histologis.
- Metode klinis yang digunakan dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudah probing. Tiga cara probing yang dilakukan yaitu pengukuran kedalaman poket, tinggi berlekatan dan tinggi tulang. Menentukan tinggi perlekatan lebih penting daripada pengukuran poket. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan tepi gingiva setelah perawatan. Penilaian klinis jaringan keras memerlukan re-entry surgery atau pembedahan kedua setelah periode penyembuhan. Tindakan ini biasanya dilakukan 6 sampai 12 bulan setelah pembedahan pertama. Pembedahan kedua ini biasanya berjalan lebih cepat dan trauma yang terjadi lebih sedikit. Penilaian dilakukan dengan membuat model cetakan tulang pada waktu pembedahan pertama dan pembedahan kedua,yang kemudian dibandingkan.Teknik pengukuran secara linear terhadap perubahan jaringan keras gigi, ditentukan dan beberapa titik yaitu: 1) Tinggi puncak tulang alveolar, yaitu jarak dan batas semen enamel ke puncak tulang alveolar, 2) Kehilangan tulang, yaitu jarak dari batas semen enamel ke dasar kerusakan tulang, 3) Dalamnya kerusakan, yaitu jarak dan puncak tulang alveolar ke dasar kerusakan tulang, 4) Kedalaman probing pada kerusakan daerah furkasi horizontal, yaitu jarak dan permukaan bukal atau lingual daerah furkasi yang mengalami kerusakán, ke permukaan luar dan kedudukan probe pada lekukan furkasi.
- Perlu adanya standar teknik pemotretan, untuk menilai regenerasi tulang alveolar. Walaupun terdapat standar teknik pemotretan, gambaran radiografis tidak dapat memperlihatkan topografi keseluruhan daerah tulang sebelum dan sesudah perawatan. Pemakaian teknik digital komputer substraction radiography akan menghasilkan gambar yang baik. Hasilnya dapat memperlihatkan perubahan tinggi puncak tulang dan dasan kerusakan yang berdekatan dengân permukaan akar, perubahan kepadatan tulang, perubahan persentasi jaringan penyangga gigi pada setiap akar gigi.Analisis radiografis dan re-entry operations dilakukan untuk mengukur regenerasi tulang pada kerusakan tulang angular sebelum dan sesudah perawatan. Analisis ini tidak dapat memperlihatkan adanya pembentukan sementum baru pada permukaan akar dan ligamentum periodontal baru.
- Regenerasi jaringan periodontium dan perlekatan baru hanya dapat ditentukan secara tepat melalui pemeriksaan mikroskopis. Penilaian regenerasi jaringan diperlukan bukti adanya sementum baru dan pertumbuhan ligamentum periodontal ke arah koronal tulang alveolar, serta pembentukan perlekatan baru secara sempurna. Penilaian histologis perlekatan baru hanya membutuhkan.bukti terbentuknya sementum baru dengan pertumbuhan serat kolagen di antaranya.
DAFTAR PUSTAKA
Syafril, Yuniarti. Regenerasi Jaringan Periodontium Setelah Perawatan Periodontal. FKG UI. Jakarta
11:24:00 PM
|
Label:
Kedokteran Gigi
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Archive
-
▼
2009
(11)
-
▼
Desember
(11)
- INSTRUKSI KEPADA PENDERITA PASCA OPERASI
- Curahan Hati Seorang Perempuan
- BLEACHING PASCA PERAWATAN ENDODONTIC
- RESTORASI DAN PASAK PADA PASCA PERAWATAN ENDODONTIC
- PENYAKIT DARAH
- KISTA MULUT
- Caries Dentis - Karies Gigi
- Perjuangan Kuliah :: MENCARI GIGI !!!!
- EVALUASI KEBERHASILAN PERAWATAN JARINGAN PERIODONTIUM
- Granuloma Periodontal
- Tak kenal maka Tak sayang
-
▼
Desember
(11)
MaRii CaRii
About Me
- its _ rhe
- Malang, Jawa Timur, Indonesia
- seorang mahasiswi kedokteran gigi-universitas brawijaya maLang,,suka gagaL pas praktikum...hheehe.. seorang gadis,,pecinta warna ijo + kodok,,anak terakhir dari dua bersaudara...humoris,,cerewet,,narsis... :)
0 cuap-cuap:
Posting Komentar